Corporate Value and Value Based Management
I. Pengertian Corporate Value (CV) :
Corporate Value (CV) atau biasa diistilahkan sebagai Nilai Perusahaan, biasa diartikan sebagai persepsi investor terhadap sebuah perusahaan, yang biasanya dikaitkan dengan harga saham (terutama yang sudah go public). Dimana biasanya harga saham yang tinggi, akan membuat nilai perusahaan juga tinggi.
Corporate Value, biasa diindikasikan dengan price to book value. Price to book value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan ke depan. Inilah sebenarnya yang diinginkan oleh para pemilik perusahaan, sebab dengan tingginya nilai saham, maka itu berarti akan semakin menjadikan pemilik/pemegang saham perusahaan menjadi makmur. price to book value sendiri berarti perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per saham.
Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan:
Indikator- indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan diantaranya adalah:
1. PER (Price Earning Ratio)
PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. Mohammad Usman, (2001) dalam Malla Bahagia, (2008).
Rumus yang digunakan adalah :
Harga Pasar Saham
PER = -----------------------------------
Laba Per Lembar Saham
Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah :
a. Tingkat pertumbuhan laba
b. Dividend Payout Ratio
c. Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal.
Menurut Basuki Yusuf, 2005 dalam Malla Bahagia, 2008, hubungan faktor-faktor tersebut terhadap PER dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Semakin tinggi Pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya, dengan kata lain hubungan antara pertumbuhan laba dengan PER nya bersifat positif. Hal ini dikarenakan bahwa prospek perusahaan dimasa yang akan datang dilihat dari pertumbuhan laba, dengan laba perusahaan yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya yang dikeluarkan secara efisien. Laba bersih yang 34 tinggi menunjukkan earning per share yang tinggi, yang berarti perusahaan mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemodal untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut, sehingga saham-saham dari perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas dan pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER yang tinggi pula, karena saham-saham akan lebih diminati di bursa sehingga kecenderungan harganya meningkat lebih besar.
b. Semakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR), semakin tinggi PER nya. DPR memiliki hubungan positif dengan PER, dimana DPR menentukan besarnya dividen yang diterima oleh pemilik saham dan besarnya dividen ini secara positif dapat mempengaruhi harga saham terutama pada pasar modal didominasi yang mempunyai strategi mangejar dividen sebagai target utama, maka semakin tinggi dividen semakin tinggi PER.
c. Semakin tinggi required rate of return (r) semakin rendah PER, merupakan tingkat keuntungan yang dianggap layak bagi investasi saham, atau disebut juga sebagai tingkat keuntungan yang disyaratkan. Jika keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut ternyata lebih kecil dari tingkat keuntungan yang disyaratkan, berarti hal ini menunjukkan investasi tersebut kurang menarik, sehingga dapat menyebabkan turunnya harga saham tersebut dan sebaliknya. Dengan begitu r memiliki hubungan yang negatif dengan PER, 35 semakin tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan semakin rendah nilai PER nya. PER adalah fungsi dari perubahan kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
2. PBV (Price Book Value)
Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham, 1999: 92)., yang diproksikan dengan :
Price book value =
Nilai Pasar
Price book value =----------------------
Harga Saham
II. Value-Based Management (VBM):
Value-based management (VBM) adalah suatu pendekatan manajerial yang tujuan utamanya adalah memaksimumkan nilai atau kekayaan jangka panjang para pemegang saham. Nilai atau kekayaan untuk pemegang saham tersebut akan tercipta apabila perusahaan mampu menghasilkan arus kas bersih (free cash flow) di atas biaya modalnya. Meskipun kunci utama keberhasilan penerapan VBM adalah adanya komitmen dari seluruh jajaran manajemen - khususnya adalah manajemen puncak, namun faktor lainnya yang tidak kalah penting adalah pemahaman konseptual dan penguasaan teknis aspek-aspek keuangan dari penerapan VBM :
- Memberikan pemahaman tentang pentingnya VBM dalam upaya meningkatkan nilai untuk pemegang saham
- Menambah wawasan tentang keterkaitan yang erat antara VBM, strategi perusahaan dan penciptaan nilai pemegang saham
- Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemahiran praktis di dalam menerapkan konsep-konsep mau pun teknik-teknik keuangan yang relevan dengan pendekatan VBM
- Membantu meningkatkan kemampuan di dalam mengintegrasikan konsep-konsep keuangan dengan proses-proses bisnis lainnya untuk menjamin keberhasilan penerapan VBM
Topik Bahasan utama VBM :
- VBM: Theory and Practice
- A New Paradigm?
- VBM Framework - Foundations of VBM: Free Cash Flow, Cost of Capital, and Shareholder Value
- Calculating Free Cash Flows
- Estimating Cost of Capital
- How Much is the Value? - Lingking VBM, Organizational Strategy, and Shareholder Value Creation
- Porter’s Generic Strategies
- Financial Value Drivers
- Aligning Strategies with Value Drivers - VBM Metrics
- Internal Metrics (EVA, SVA, and CFROI)
- External Metrics (TSR, MVA, and MBR) - VBM and Performance Measurements
- Financial Measures and Financial Management Cycle
- Hierarchy of Performance Metrics - Implementing VBM
- Translating Value into Management Systems
- Requirements for Successful Implementation
- Characteristics of Successful and Unsuccessful VBM Users
Tidak ada komentar:
Posting Komentar